Tuesday, June 21, 2016

Sehari Satu Paragraf

BY ana IN No comments

Di masa ketika sosial media menjadi raja, mudah sekali kita mengetahui tren yang sedang berlangsung di sebuah kelompok sekalipun kita bukan bagian dari mereka. Sebut saja ODOJ. Akronim dari One Day One Juz ini merupakan sebuah gerakan dan ajakan untuk para muslim untuk membaca Al-quran dengan target tertentu. Satu Hari Satu Juz. Buat kebanyakan orang biasa (termasuk saya), baca Al-quran satu hari satu juz merupakan hal yang berat. Ada segudang alasan yang melatarbelakanginya, antara lain.. Ups, tidak, saya bukan ingin curhat tentang ODOJ. Doakan saja supaya saya mampu baca satu hari satu juz, meningkat dari bacaan sekarang yang meski setiap hari, jumlah dan pemahaman saya belum seberapa. One Day One Paragraph Seakan menjadi epigon tren muslim yang booming beberapa tahun yang lalu, salah seorang rekan di tempat kerja saya mencetuskan ide ketika kami sedang mengobrol. Ia merasa, setelah hampir setengah tahun les bahasa inggris di sebuah tempat ternama yang bayarannya juga lumayan, tidak ada perubahan yang berarti pada penambahan kosakatanya. Maklum, teman saya ini sebentar lagi menginjak usia 40, jadi sudah sulit menggunakan metode menghapal seperti anak-anak sekolah. Maka, senanglah ia ketika sang guru les mencetuskan ide untuk belajar kosakata dengan menulis. Teorinya, dengan sering meneggunakannya, sebuah kata akan lebih mudah diingat. Apalagi, menulis satu paragraf satu hari tidak terlalu membutuhkan banyak waktu seperti bila harus menghapal. Murid senang, tempat les pun senang karena tak harus kehilangan bayaran satu murid yang hamper keluar karena putus asa. Konsisten Tentu tantangan terberat yang harus dilalui para pembelajar adalah masalah konsistensi. Seperti halnya para penggiat One Day One Juz yang harus konsisten meluangkan waktu untuk membaca 10 lembar Al-Quran demi memenuhi target bacaan, menulis juga butuh kesinambungan niat. Bahkan jika tak ada ide, menulis harus dilakukan supaya tidak kehilangan pace. Karena saya tergoda untuk juga terjun dalam praktek pembelajaran bahasa inggris tanpa harusbayar uang les ini, saya juga harus konsisten untuk tak kembali ke jurang kemalasan dan kedunguan yang menular. Ada yang jual segentong konsistensi?

0 comments:

Post a Comment