Wednesday, July 3, 2013

cinta

BY ana No comments

keluarga yang harmonis adalah kisah cinta yang paling romantis.

mungkin.

#anakkost

BY ana No comments

Pengaturan ventilasi yang berbeda di kosan ini, membuat kamar gelap gulita ketika siang padahl kamar mandinya terang benderang

Friday, March 22, 2013

Kunjungan Perpustakaan Yayasan Pustaka Kelana

BY ana No comments



Pada tanggal 2 Maret 2013, kelas Sastra Anak tahun ajaran 2012/2013 yang diasuh Ibu Riris dan Ibu Ratna mengadakan kuliah lapangan ke perpustakaan yang menyediakan buku anak. Perpustakaan yang dikunjungi adalah milik Yayasan Pustaka Kelana. Yayasan Pustaka Kelana terletak di Jakarta Timur, tepatnya di Jl. Kelapa no. 2 Rawamangun. Bangunannya berupa rumah yang berada persis di tengah pemukiman warga sehingga mudah dijangkau oleh anak-anak di sekitar.
Kegiatan membaca masih merupakan kegiatan positif yang belum cukup dibudayakan di masyarakat Indonesia, khususnya oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. Pada masyarakat kelas ini, buku bukan merupakan kebutuhan utama, mereka masih memprioritaskan kebutuhan sandang dan pangan. Umumnya, dengan ketiadaan buku sebagai sarana pembelajaran, televisi menjadi sahabat utama dan objek yang ditiru oleh sang anak. Orang tua yang sibuk mencari nafkah kerap kali meninggalkan anak hanya sengan televisi dengan tujuan utama agar anak tidak rewel. Kebanyakan orang tua tidak terlalu peduli kandungan moral apa saja yang disuguhkan pada program-program di televisi, baik positif atau negatif yang kemudian ditiru anak dan menjadi sikap dan kepribadiannya.
Buku adalah jendela dunia, inilah yang diyakini oleh para pendiri Yayasan Pustaka Kelana. Ibu Sitti Nasti Reksodiputro, salah satu pendiri yayasan ini yang juga merupakan dosen Universitas Indonesia yang telah pensiun tahun 1992, mengatakan bahwa tanpa membaca anak-anak yang dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu tidak akan mengalami kemajuan. Dengan membaca, anak akan mengetahui bahwa ada banyak kesempatan di luar sana, kehidupan yang sama sekali berbeda, kehidupan yang lebih baik keadaannya dari yang ia jalani sekarang sehingga ia terus terpacu untuk berinovasi dan berprestasi.
Pada tahun 1995, Sitti Nasti Reksodipurwo, Riries K Toha Sarumpaet, dan beberapa rekan mereka yang lain mendirikan yayasan ini berdasarkan pemikiran tersebut. Yayasan ini berdiri dengan sama sekali tidak memikirkan profit materi, yang diakui bahwa dalam hal materi mereka selalu merugi untuk membiayai operasional yayasan ini, tetapi mereka yakin akan adanya keuntungan yang lebih besar dari materi, yakni masa depan anak yang menjadi lebih baik. Yayasan Pustaka Kelana mendapatkan buku-bukunya dari sumbangan penerbit, perseorangan, dan  kelompok masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri. Tidak heran jika dalam koleksi perpustakaan ini ditemukan buku yang berbahasa (dan diterbitkan oleh) Inggris, Jepang atau Swedia. Yayasan ini juga mendapat bantuan operasional mobil melalui program kerjasama dengan perusahaan dalam dan luar negeri.
Yayasan Pustaka Kelana yang terletak di tengah pemukiman warga ini tidak hanya mempunyai koleksi buku anak saja, mereka pun menyediakan bacaan untuk para orangtua, guru, serta remaja. Koleksi buku anak umumnya berupa buku-buku cerita, novel, dan komik,buku pelajaran tidak termasuk. Untuk guru dan orangtua, disediakan ensiklopedi, buku psikologi anak, panduanm mengajar, dan bacaan ringan seperti novel dan majalah. Di ruangan terpisah, latai kedua markas yayasan ini, terdapat koleksi untuk remaja dan dewasa yang berupa fiksi, non-fiksi, dan majalah. Untuk bahan bacaan anak, Pustaka Kelana tidak serta merta meloloskan semua buku anak, namun ada tahap penyeleksian akan konten isi untuk mengatahui kualitas bacaan.
Saat ini, Yayasan Pustaka Kelana telah menjalankan beberapa program. Pertama, meminjamkan sekotak buku ke sekolah. Satu kotak buku yang umumnya berisi 100 buku dipinjamkan ke sekolah-sekolah dasar sebagai tambahan koleksi perpustakaan sekolah selama satu bulan. Setelah sebulan, kotak buku ini akan diambil kembali dan diganti dengan kotak baru yang koleksinya berbeda dari yang sebelumnya. Kedua, tas buku. Sebuah tas buku yang berisi 20 buku bisa dipinjamkan kepada yang ingin, baik perseorangan maupun kelompok untuk dibaca selama sebulan dengan biaya 100 ribu rupiah. Program ketiga adalah Program Cinta Membaca. Program ini boleh diikuti oleh siapa saja, baik siswa SD hingga SMA. Program ini dilakukan dua kali dalam setahun. Caranya, dengan mendaftar ke yayasan ini, lalu akan diberikan sebuah kartu yang berisi hal-hal yang harus dibaca dan dilakukan selama tiga bulan kedepan. Bila semua tugas di kertas telah dipenuhi, maka peserta program ini bisa ikut dalam kunjungan lapangan yang diadakan Yayasan Pustaka Kelana.
Para pengunjung perpustakaan Yayasan Pustaka Kelana tidak dikenakan biaya bila ingin membaca di tempat. Namun, apabila pengunjung ingin meminjam, diharuskan mendaftar menjadi anggota dahulu dan membayar iuran untuk dua bulan. Besaran iurannya tidak banyak, yakni Rp5000/anak dan Rp10000 untuk orang dewasa. Saat ini, Pustaka Kelana masih sangat membutuhkan partisi aktif dari para relawan yang ingin membantu kelangsungan operasi yayasan. Bentuk bantuan dapat berupa materi ataupun tenaga. Dalam bentuk tenaga, relawan dapat berperan sebagai pendongeng, pustakawan, admin web, maupun tenaga operasional lainnya yang tidak dituntut untuk datang secara rutin.
 Seusai penjelasan formal, para mahasiswa Sastra Anak lantas menjelajah markas Yayasan Pustaka Kelana ini. Beberapa mahasiswa asyik membaca koleksi buku-buku anak, adapula yang menbaca buku remaja, dan tidak sedikit yang membaur dan bermain bersama anak-anak yang mengunjungi perpustakaan ini. Selain itu, terlihat terlihat mahasiswa-mahasiswa yang menawarkan bantuan untuk menjadi tenaga relawan operasional, menjadi bagian dalam kegiatan kecil yang bisa mengubah nasib anak-anak menjadi lebih cerah.


ana
lagi-lagi bikin tugas imajiner

Thursday, January 3, 2013

Materi Pelatihan Calon Penyiar GRI 1: Talk Show Radio

BY ana 1 comment

Pengertian

Talk show radio bisa diterjemahkan pertunjukkan berbicara di radio. Karena sifatnya pertunjukkan maka ada unsur hiburan (entertaining). Namun radio talk show sering juga diartikan sebagai Radio Talk, yakni pembicaraan di radio. Dalam konteks ini unsur hiburan bukanlah menjadi menu yang utama.

Peran Talkshow Radio
Membuka kesempatan untuk mendengarkan kata-kata sang narasumber sendiri, nada bicara, dan karakter pembawaan narsum tersebut.

  • Apakah si  narsum sedang tersenyum saat bicara atau suaranya mulai sedikit ragu-ragu dan gelisah?
  • Bagi para narasumber, lebih sedikit kemungkinan kata-kata mereka akan disalahartikan, karena mereka meyampaikan sendiri ceritanya langsung kepada pendengar. 
Tujuan 
a. Memastikan fakta
b. Memperoleh 'pernyataan', biasanya muncul pernyataan-pernyataan baru dari narasumber 
c. Menggali titik pandang
d. Mendapatkan opini yang representatif

Caranya dengan bertanya kepada narasumber, untuk:
- Meminta informasi
- Mengklarifikasi suatu hal
- Mengkonfrontasi

Syarat talkshow yang baik
  • Menjawab permasalahan sehingga tujuan tercapai
  • efektif dan efisien
MENJADI HOST YANG BAIK

1. Peran Pewawancara
  • pewawancara bertindak sebagai katalisator. Ia ada untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ingin dan seharusnya diajukan oleh para pendengar.
  • sifat-sifat pribadi yang diperlukan dari seorang pewawancara radio adalah rasa ingin tahu dan percaya diri yang akan memungkinkannya bersikap gigih saat bertanya kepada narsum
  • membangun hubungan yang baik dengan narasumber. "Saya sangat suka dengan baju yang anda pakai." Perkataan inji segera menciptakan suasana yang nyaman dan santai untuk wawancara. 
2. Syarat pewawancara yang baik
a. Mempunyai wawasan yang luas
b. Dapat berbicara dengan baik (tidak gugup)
c. Memenuhi persyaratan dasar jurnalistik (seimbang terhadap opini dan dapat berbahasa dengan baik dan benar)
d. Berkepribadian yang kuat
e. Well inform dan well educated (berpengetahuan dan berpendidikan yang baik)
f. menguasai bahasa tubuh dengan baik
g. hindari masturbasi siaran (kepasan sendiri semata)

3. Suara pewawancara
- Bernada menyenangkan. Membawa rasa persahabatan.
- Alami. Menunjukkan kepribadian pembicara.
- Dinamis. Bertenaga dan punya kekuatan, meski tidak keras.
- Ekspresif, mengungkapkan berbagai arti dan rasa. Tidak monoton. 
- Mudah didengar. Cukup keras dam jelas. 

MEMPERSIAPKAN TALKSHOW

Sebelum Talkshow


1. Menentukan fokus
Anda tidak boleh mengudarakan wawancara yang melantur/tidak terfokus. Jika fokus atau sudut pandang talkshow tidak jelas, maka lakukanlah hal-hal berikut:
  • Apakah topik bahasannya atau identitas narasumber yang akan menarik perhatian pendengar?
  • Apakah talkshow tersebut menyajikan sebuah tema yang akan diminati secara khusus atau menyangkut kepentingan umum?
  • Apakah akan membahas sebuah topik khusus atau membahas seseorang yang sedang hangat diberitakan?
  • Apakah talkshow ini untuk mengungkap informasi baru, menjelaskan alasan-alasan konflik ataukah merangkum situasi yang sedang berjalan?
  • Berapa lama waktu siar yang layak untuk talkshow ini mengingat durasi acara radio yang terbatas?
2. Menentukan topik
Pilihlah topik yang sesuai dengan keingintahuan pendengar. Perhatikan halaman pertama surat kabar, hal yang baru, human interest, petualangan , konflik, misteri, kisah dramatis dan tragis, serta hal yang bermanfaat bagi khalayak. 

3. Merencakan talkshow
  • Berikan narasumber kesempatan untuk meluruskan kesalahan-kesalahan penting dalam catatan anda
  • Pastikan narasumber sudah memahami apa yang anda perlukan
  • Pastikan semua orang yang terlibat sudah jelas tentang kapan dan dimana suatu peristiwa terjadi (konteks)
Perhatikan tiga unsur utama
Persiapan, Pengaturan, dan Komunikasi

Persiapan
- Bagaimana profil pendengar radio?
- Apa judul talkshow ini?
- Mengapa narsum tersebut yang dipilih?
- Mengapa mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu?
- Apa yang perlu diketahui tentang narasumber?
- Aapakah harus memiliki daftar narsum cadangan?

Pengaturan
- Apakah talkshow akan lebih efektif bila dilakukan di ruang terbuka?
- Apakah perlu memesan peralatan khusus?
- Apa saja yang harus dilakukan untuk memastikan diperolehnya hasil suara terbaik?
- Apakah harus memiliki fokus bahasan alternatif?

Komunikasi
- Riset materi, agar pertanyaan mengarah
- Menyusun struktur wawancara, skala prioritas pertanyaan
- Merancang 'rute pertanyaan'
- Menyiapkan peralatan
- Menyusun rundown
- Membuat promo

Sebelum On Air
a. Ice breaking dengan narsumber agar tidak gugup dan mencairkan suasana
b. Jelaskan rundown
c. Jelaskan alur

Pada Saat On Air
a. Beritahu narsum saat akan on air
b. On air opening tune
c. Salam dan sampaikan inti masalah yang akan dibahas
d. Perkenalan narsum yang hadir dan sebutkan jabatan sambil mengucapkan salam
e. Memilai dengan pertanyaan yang mudah
f. Lakukan wawancara hingga selesai

Pada Saat Wawancara Berlangsung

1. Hormati dan hargai narasumber tanpa apriori
  • Bila bersebrangan dengan narasumber jangan terlalu ektrem dan tetap etis
  • Gunakan logika dan norma tanpa memenangkan salah satu pihak
  • Pewawancara BUKAN menginterogasi narsum
  • Tetap tenang dan jangan terbawa arus
  • Kritis dan skeptis
  • Boleh berdebat dengan rgumen yang bisa dipertanggung jawabkan, bukan debat kusir
2. Pewawancara sejajar dengan narsum
3. Tidak perlu bergumam pada saat mendengarkan narsum, misalnya: "ya, ya; he'eh"
4. Seringlah mengulang nama dan jabatan narsum
5. Jangan salah menyebut nama dan jabatan narsum

Mengakhiri Talkshow
  1. Wawancara talkshow sudah berakhir, ingatkan narasumber bahwa waktu sudah hampir selesai.
  2. Lemparkan lelucon segar/plesetan, dengan membuat narasumber tertawa kecil, kesan baik akan tercipta, begitu pula saat yang tepat untuk menutup acara.
  3. Jadikan jawaban narsum sebagai penutup, cari jawaban narsum yang menarik untuk dikutip sebelum mengakhiri talkshow.
  4. Ajukan pertanyaan tertutup yang menghendaki jawaban singkat, sebagai penegasan dan penyelesaian. 
  5. Kesimpulan singkat bersama. Namun, tidak perlu memaksakan adanya kesimpulan. Bebaskan pendengar menyimpulkan sendiri talkshow kita dengan pemahaman masing-masing. Jangan paksa pendengar mengikuti jalan pikiran kita
  6. Setelah narsum mengucapkan suatau jawaban yang meyakinkan hatinya, segera kutip sebagian, lalu tutup talkshow.


Inilah kami yang sedang menimba ilmu penyiaran. :)

-Materi pertemuan pertama Pelatihan Penyiar Goodreads Indonesia Angkatan Pertama, 2010-