Sunday, April 20, 2014

Dasar-dasar Jurnalistik

BY ana 5 comments

Pada hari Kamis, 10 April 2014, Lemhannas RI mengadakan pelatihan jurnalistik bagi para anggotanya. Saya yang bukan anggota (PNS) lembaga itu tentu saja tak enak untuk masuk dan ikut-ikutan menimba ilmu dari para pengajar yang berasal dari Sekolah Jurnalistik Antara tersebut. Namun, karena yang mengkoordinir acara adalah pak bos saya, yah, sebagai staff Humas, saya nyelonong masuk ajah . :D

Pada sesi pertama, materi pelatihan adalah mengenai dasar-dasar jurnalistik. Pengajarnya bernama Panca Hari Prabowo.Kalo ada yang mau nomor kontak dan emailnya bisa googling atau tanya saya. :)

Berikut ini materi Dasar-dasar Jurnalistik yang hanya saya kopas dari paper yang dibagikan.

Dasar-dasar Jurnalistik

Jurnalistik selalu beriringan dengan masanya. Wartawan selalu ada di setiap zaman, dan wilayah, serta selalu ada peristiwa yang dapat tereka, untuk kerja jurnalistik.

Menurut Kris Budiman, jurnalistik adalah kegiatan penyiapan, penulisan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu. Jurnalistik meliputi kegiatan dari pelitputan sampai kepada penyebaran kepada masyarakat, yang dalam pengertian sempit adalah publikasi cetak.

Peran Jurnalis

Anda pernah berpikir kenapa tokoh Spiderman, Superman, dan Tintin adalah jurnalis? Menurut Pak Panca, dua tokoh pertama yang merupakan super hero berprofesi sebagai jurnalis karena jam kerja jurnalis yang fleksibel, sehingga memungkinkan mereka untuk membasmi kejahatan di sela-sela bekerja. Begitu pula dengan Tintin yang setengah detektif. Akses informasi yang lebih luas juga memudahkan Tintin dalam menyelesaikan kasus-kasus yang mendatangainya.

Berdasarkan hal tersebut, wartawan merupakan jembatan/media yang menghubungkan antara fakta dan khalayak. Sebagai jembatan, tugasnya adalah mengantarkan pesan yang diperoleh dari sekumpulan fakta ke hadapan pembaca, tidak dukurangi, dan tidak dimanipulasi. Untuk mendapatkan fakta yang akurat, wartawan harus ke lapangan dan mencari sumber fakta yang palingt utama. Ini menjadi dasar utama atau pijakan utama dalam teknik mencari berita.

Seorang wartawan, harus mengetahui fakta atau kejadain yang layak menjadi berita dan mana yang tetap dibiarkan menjadi kejadian semata. Wartawan juga harus melakukan pengujian terhadap fakta yang didapat dan akan dijadikan bahan berita.

Beberapa Hal yang Membuat Peristiwa atau Fakta dapat dijadikan berita:

1. segar                                6. terkenal
2. bencana                           7.  bahaya
3. besar                                8. pengetahuan baru
4. dekat                                9. human interest
5. langka 

Jenis Berita

Ada dua jenis berita, yakni soft news dan hard news. Hard news adalah berita mengenai peristiwa yang terjadi saat itu dan penting diketahui publik. Kategori berita ini sangat dibatasi oleh waktu dan aktualitas. Soft news adalah berita yang berhubungan dengan kisah manusiawi. Kategori berita ini tidak ditemukan waktu dan aktualitas, melainkan menyajkan informasi yang menyentuh emosi dan perasaan para khalayak. 

Ciri-ciri Jurnalisme

Skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kemungkinan agar tidak mudah ditipu. Seorang wartawan bertugas mencari kebenaran. Dalam beberapa kasus, kebenaran itu didapat dari sikap ingin tahu, tidak percaya, dan mempertanyakan sesuatu. Surat kabar tidak pernah akan menjadi besar hanya dengan memberitakan selebaran-selebaran yang dibagikan oleh penguasa, pengusaha, dan tokoh politik. Wartawan harus terjun ke lapangan untuk menggali dan mengungkapkan kebenaran (Joseph Pulitzer).

Bertindak adalah cara kerja wartawan. Wartawan tidak duduk di atas kursi empuk dan di belakang meja, melainkan berada di tempat adanya berita. Get Off Your Ass and Knock on the Door menjadi prinsip kerja wartawan.

Berubah/Mengubah. Jurnalisme mendorong segala macam perubahan besar di dunia. Sistem kerja pers sendiri juga mengalami perubahan, yakni dimulai dari teks, audio visual, hingga multimedia.

Seni dan Profesi. Dunia kewartawanan bukanlah hanya soal tulis menulis. Seorang penulis handal belum tentu handal sebagai wartawan. Jurnalisme seperti halnya seni, Dia melibatkan niat, minat, dan memerlukan kegigihan di lapangan.

Peran Pers (menurut Bernard J. Cohen)

-informer: menjadi mata dan telinga publik
-interpreter: memberi penafsiran terhadap suatu peristiwa
-representative of public: wakil dari publik
-watchdog: peran jaga
-pembuat kebijaksanaan dan adokasi

Watak Wartawan

menjalani profesi sebagai jalan hidup
memiliki tujuan mulia
tidak arogan
bekerja akurat
bekerja cepat jujur terhadap kebenaran

Ruang Lingkup Jurnalistik

Cetak (koran, majalah)
Broadcast/siar (TV, radio)
Online

9 Elemen Jurnalisme (menurut Bill Kovach)

1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran
2. Loyalitas pertama adalah kepada warga
3. Intisari jurnalisme adalah sebuah disiplin verifikasi
4.Wartawan harus tetap independen dari pihak yang mereka liput
5. Wartawan harus bertindak sebaai pemantau independen terhadap kekuasaan
6. Jurnalisme harus menghadirkan sebauh forum untuk kritik dan kometar publik
7. Wartawan harus membuat hal yang penting menjadi menarik dan relevan
8. Wartawan harus menjaga berita dalam proporsi dan menjadikannya komprehensif
9. Wartawan punya kewajiban terhadap nurani

Tentang Jurnalisme dan Bisnis
Gabriel Garcia Marquez, seorang jurnalis yang menerima Nobel Sastra pada tahun 1982 dari Kolombia mengatakan bahwa jurnalis merupakan pekerjaan paling baik di dunia. Praktek profesi jurnalistik membutuhkan latar belakang budaya yang kuat yang diberikan oleh lingkungan kerjanya. Membaca merupakan persyaratan kerja tambahan.
Bisa dikatakan bahwa tidak ada media yang benar-benar independen dalam memandang sebuah permasalahan. Independensi media sendiri bisa dilihat dari sudut pandang kebebasan untuk menentukan sikap dan keberpihakan. Tidak ada yang salah dengan keberpihakan sepanjang keberpihakan itu bermuara pada perbaikan dan pemenuhan hak-hak warga. Namun bila keberpihakan media massa dapat dibeli dengan uang, inilah titik tolah kehancuran perannya sebagai agen sosial dan agen perubahan dan pilar keempat demokrasi.

Hak Koreksi dan Hak Jawab
Pihak yang merasa dirugikan oleh pemberitaan pers dapat menggunakan Hak Koreksi dan Hak Jawab dan media pers pasti melayani hal itu karena sesuai UU No. 40/1999 tentang pers Pasal 5 (2) dan (3) menyatakan bahwa pers wajib melayani Hak Jawab dan Hak Koreksi.

Hak Koreksi dapat dilakukan oleh umum, kelompok, perorangan, lembaga, dan lainnya yang merasa pemberitaan pers tersebut tidak benar, kurang tepat, tendensius dan lainnya yang merugikan atau mengaburkan dari hal sebenarnya dengan cara membuat tulisan/statement yang sifatnya meluruskan. Pembuat Hak Koreksi bisa orang yang dirugikan atau orang yang mengetahui duduk persoalan dari pemberitaan pers tersebut lalu membut tulisan yang sifatnya meluruskan.

Sedangkan Hak Jawab hanya dapat dilakukan oleh orang yang merasa dirugikan oleh suatu pemberitaan pers, tidak terwakili, kecuali menggunakan surat kuasa atau kuasa hukum untuk mewakilinya emnggunakan Hak Jawab tersebut. PIhak lain di luar itu tidak akan dilayani oleh media pers.

Wartawan merupakan salah satu pekerjaan yang mulia, tetapi bisa terperosok menjadi provokator, manipulator, dan penyalahgunaan kekuasaan.

Idealisme herus menjadi dasar dari pekerjaan sebagai wartawan

"Lebih baik diasingkan dari pada menyerah pada kemunafikan" 


(Soe Hok Gie, 17 Desember 1942-16 Desember 1969)




Wednesday, July 3, 2013

cinta

BY ana No comments

keluarga yang harmonis adalah kisah cinta yang paling romantis.

mungkin.

#anakkost

BY ana No comments

Pengaturan ventilasi yang berbeda di kosan ini, membuat kamar gelap gulita ketika siang padahl kamar mandinya terang benderang

Friday, March 22, 2013

Kunjungan Perpustakaan Yayasan Pustaka Kelana

BY ana No comments



Pada tanggal 2 Maret 2013, kelas Sastra Anak tahun ajaran 2012/2013 yang diasuh Ibu Riris dan Ibu Ratna mengadakan kuliah lapangan ke perpustakaan yang menyediakan buku anak. Perpustakaan yang dikunjungi adalah milik Yayasan Pustaka Kelana. Yayasan Pustaka Kelana terletak di Jakarta Timur, tepatnya di Jl. Kelapa no. 2 Rawamangun. Bangunannya berupa rumah yang berada persis di tengah pemukiman warga sehingga mudah dijangkau oleh anak-anak di sekitar.
Kegiatan membaca masih merupakan kegiatan positif yang belum cukup dibudayakan di masyarakat Indonesia, khususnya oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. Pada masyarakat kelas ini, buku bukan merupakan kebutuhan utama, mereka masih memprioritaskan kebutuhan sandang dan pangan. Umumnya, dengan ketiadaan buku sebagai sarana pembelajaran, televisi menjadi sahabat utama dan objek yang ditiru oleh sang anak. Orang tua yang sibuk mencari nafkah kerap kali meninggalkan anak hanya sengan televisi dengan tujuan utama agar anak tidak rewel. Kebanyakan orang tua tidak terlalu peduli kandungan moral apa saja yang disuguhkan pada program-program di televisi, baik positif atau negatif yang kemudian ditiru anak dan menjadi sikap dan kepribadiannya.
Buku adalah jendela dunia, inilah yang diyakini oleh para pendiri Yayasan Pustaka Kelana. Ibu Sitti Nasti Reksodiputro, salah satu pendiri yayasan ini yang juga merupakan dosen Universitas Indonesia yang telah pensiun tahun 1992, mengatakan bahwa tanpa membaca anak-anak yang dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu tidak akan mengalami kemajuan. Dengan membaca, anak akan mengetahui bahwa ada banyak kesempatan di luar sana, kehidupan yang sama sekali berbeda, kehidupan yang lebih baik keadaannya dari yang ia jalani sekarang sehingga ia terus terpacu untuk berinovasi dan berprestasi.
Pada tahun 1995, Sitti Nasti Reksodipurwo, Riries K Toha Sarumpaet, dan beberapa rekan mereka yang lain mendirikan yayasan ini berdasarkan pemikiran tersebut. Yayasan ini berdiri dengan sama sekali tidak memikirkan profit materi, yang diakui bahwa dalam hal materi mereka selalu merugi untuk membiayai operasional yayasan ini, tetapi mereka yakin akan adanya keuntungan yang lebih besar dari materi, yakni masa depan anak yang menjadi lebih baik. Yayasan Pustaka Kelana mendapatkan buku-bukunya dari sumbangan penerbit, perseorangan, dan  kelompok masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri. Tidak heran jika dalam koleksi perpustakaan ini ditemukan buku yang berbahasa (dan diterbitkan oleh) Inggris, Jepang atau Swedia. Yayasan ini juga mendapat bantuan operasional mobil melalui program kerjasama dengan perusahaan dalam dan luar negeri.
Yayasan Pustaka Kelana yang terletak di tengah pemukiman warga ini tidak hanya mempunyai koleksi buku anak saja, mereka pun menyediakan bacaan untuk para orangtua, guru, serta remaja. Koleksi buku anak umumnya berupa buku-buku cerita, novel, dan komik,buku pelajaran tidak termasuk. Untuk guru dan orangtua, disediakan ensiklopedi, buku psikologi anak, panduanm mengajar, dan bacaan ringan seperti novel dan majalah. Di ruangan terpisah, latai kedua markas yayasan ini, terdapat koleksi untuk remaja dan dewasa yang berupa fiksi, non-fiksi, dan majalah. Untuk bahan bacaan anak, Pustaka Kelana tidak serta merta meloloskan semua buku anak, namun ada tahap penyeleksian akan konten isi untuk mengatahui kualitas bacaan.
Saat ini, Yayasan Pustaka Kelana telah menjalankan beberapa program. Pertama, meminjamkan sekotak buku ke sekolah. Satu kotak buku yang umumnya berisi 100 buku dipinjamkan ke sekolah-sekolah dasar sebagai tambahan koleksi perpustakaan sekolah selama satu bulan. Setelah sebulan, kotak buku ini akan diambil kembali dan diganti dengan kotak baru yang koleksinya berbeda dari yang sebelumnya. Kedua, tas buku. Sebuah tas buku yang berisi 20 buku bisa dipinjamkan kepada yang ingin, baik perseorangan maupun kelompok untuk dibaca selama sebulan dengan biaya 100 ribu rupiah. Program ketiga adalah Program Cinta Membaca. Program ini boleh diikuti oleh siapa saja, baik siswa SD hingga SMA. Program ini dilakukan dua kali dalam setahun. Caranya, dengan mendaftar ke yayasan ini, lalu akan diberikan sebuah kartu yang berisi hal-hal yang harus dibaca dan dilakukan selama tiga bulan kedepan. Bila semua tugas di kertas telah dipenuhi, maka peserta program ini bisa ikut dalam kunjungan lapangan yang diadakan Yayasan Pustaka Kelana.
Para pengunjung perpustakaan Yayasan Pustaka Kelana tidak dikenakan biaya bila ingin membaca di tempat. Namun, apabila pengunjung ingin meminjam, diharuskan mendaftar menjadi anggota dahulu dan membayar iuran untuk dua bulan. Besaran iurannya tidak banyak, yakni Rp5000/anak dan Rp10000 untuk orang dewasa. Saat ini, Pustaka Kelana masih sangat membutuhkan partisi aktif dari para relawan yang ingin membantu kelangsungan operasi yayasan. Bentuk bantuan dapat berupa materi ataupun tenaga. Dalam bentuk tenaga, relawan dapat berperan sebagai pendongeng, pustakawan, admin web, maupun tenaga operasional lainnya yang tidak dituntut untuk datang secara rutin.
 Seusai penjelasan formal, para mahasiswa Sastra Anak lantas menjelajah markas Yayasan Pustaka Kelana ini. Beberapa mahasiswa asyik membaca koleksi buku-buku anak, adapula yang menbaca buku remaja, dan tidak sedikit yang membaur dan bermain bersama anak-anak yang mengunjungi perpustakaan ini. Selain itu, terlihat terlihat mahasiswa-mahasiswa yang menawarkan bantuan untuk menjadi tenaga relawan operasional, menjadi bagian dalam kegiatan kecil yang bisa mengubah nasib anak-anak menjadi lebih cerah.


ana
lagi-lagi bikin tugas imajiner

Thursday, January 3, 2013

Materi Pelatihan Calon Penyiar GRI 1: Talk Show Radio

BY ana 1 comment

Pengertian

Talk show radio bisa diterjemahkan pertunjukkan berbicara di radio. Karena sifatnya pertunjukkan maka ada unsur hiburan (entertaining). Namun radio talk show sering juga diartikan sebagai Radio Talk, yakni pembicaraan di radio. Dalam konteks ini unsur hiburan bukanlah menjadi menu yang utama.

Peran Talkshow Radio
Membuka kesempatan untuk mendengarkan kata-kata sang narasumber sendiri, nada bicara, dan karakter pembawaan narsum tersebut.

  • Apakah si  narsum sedang tersenyum saat bicara atau suaranya mulai sedikit ragu-ragu dan gelisah?
  • Bagi para narasumber, lebih sedikit kemungkinan kata-kata mereka akan disalahartikan, karena mereka meyampaikan sendiri ceritanya langsung kepada pendengar. 
Tujuan 
a. Memastikan fakta
b. Memperoleh 'pernyataan', biasanya muncul pernyataan-pernyataan baru dari narasumber 
c. Menggali titik pandang
d. Mendapatkan opini yang representatif

Caranya dengan bertanya kepada narasumber, untuk:
- Meminta informasi
- Mengklarifikasi suatu hal
- Mengkonfrontasi

Syarat talkshow yang baik
  • Menjawab permasalahan sehingga tujuan tercapai
  • efektif dan efisien
MENJADI HOST YANG BAIK

1. Peran Pewawancara
  • pewawancara bertindak sebagai katalisator. Ia ada untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ingin dan seharusnya diajukan oleh para pendengar.
  • sifat-sifat pribadi yang diperlukan dari seorang pewawancara radio adalah rasa ingin tahu dan percaya diri yang akan memungkinkannya bersikap gigih saat bertanya kepada narsum
  • membangun hubungan yang baik dengan narasumber. "Saya sangat suka dengan baju yang anda pakai." Perkataan inji segera menciptakan suasana yang nyaman dan santai untuk wawancara. 
2. Syarat pewawancara yang baik
a. Mempunyai wawasan yang luas
b. Dapat berbicara dengan baik (tidak gugup)
c. Memenuhi persyaratan dasar jurnalistik (seimbang terhadap opini dan dapat berbahasa dengan baik dan benar)
d. Berkepribadian yang kuat
e. Well inform dan well educated (berpengetahuan dan berpendidikan yang baik)
f. menguasai bahasa tubuh dengan baik
g. hindari masturbasi siaran (kepasan sendiri semata)

3. Suara pewawancara
- Bernada menyenangkan. Membawa rasa persahabatan.
- Alami. Menunjukkan kepribadian pembicara.
- Dinamis. Bertenaga dan punya kekuatan, meski tidak keras.
- Ekspresif, mengungkapkan berbagai arti dan rasa. Tidak monoton. 
- Mudah didengar. Cukup keras dam jelas. 

MEMPERSIAPKAN TALKSHOW

Sebelum Talkshow


1. Menentukan fokus
Anda tidak boleh mengudarakan wawancara yang melantur/tidak terfokus. Jika fokus atau sudut pandang talkshow tidak jelas, maka lakukanlah hal-hal berikut:
  • Apakah topik bahasannya atau identitas narasumber yang akan menarik perhatian pendengar?
  • Apakah talkshow tersebut menyajikan sebuah tema yang akan diminati secara khusus atau menyangkut kepentingan umum?
  • Apakah akan membahas sebuah topik khusus atau membahas seseorang yang sedang hangat diberitakan?
  • Apakah talkshow ini untuk mengungkap informasi baru, menjelaskan alasan-alasan konflik ataukah merangkum situasi yang sedang berjalan?
  • Berapa lama waktu siar yang layak untuk talkshow ini mengingat durasi acara radio yang terbatas?
2. Menentukan topik
Pilihlah topik yang sesuai dengan keingintahuan pendengar. Perhatikan halaman pertama surat kabar, hal yang baru, human interest, petualangan , konflik, misteri, kisah dramatis dan tragis, serta hal yang bermanfaat bagi khalayak. 

3. Merencakan talkshow
  • Berikan narasumber kesempatan untuk meluruskan kesalahan-kesalahan penting dalam catatan anda
  • Pastikan narasumber sudah memahami apa yang anda perlukan
  • Pastikan semua orang yang terlibat sudah jelas tentang kapan dan dimana suatu peristiwa terjadi (konteks)
Perhatikan tiga unsur utama
Persiapan, Pengaturan, dan Komunikasi

Persiapan
- Bagaimana profil pendengar radio?
- Apa judul talkshow ini?
- Mengapa narsum tersebut yang dipilih?
- Mengapa mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu?
- Apa yang perlu diketahui tentang narasumber?
- Aapakah harus memiliki daftar narsum cadangan?

Pengaturan
- Apakah talkshow akan lebih efektif bila dilakukan di ruang terbuka?
- Apakah perlu memesan peralatan khusus?
- Apa saja yang harus dilakukan untuk memastikan diperolehnya hasil suara terbaik?
- Apakah harus memiliki fokus bahasan alternatif?

Komunikasi
- Riset materi, agar pertanyaan mengarah
- Menyusun struktur wawancara, skala prioritas pertanyaan
- Merancang 'rute pertanyaan'
- Menyiapkan peralatan
- Menyusun rundown
- Membuat promo

Sebelum On Air
a. Ice breaking dengan narsumber agar tidak gugup dan mencairkan suasana
b. Jelaskan rundown
c. Jelaskan alur

Pada Saat On Air
a. Beritahu narsum saat akan on air
b. On air opening tune
c. Salam dan sampaikan inti masalah yang akan dibahas
d. Perkenalan narsum yang hadir dan sebutkan jabatan sambil mengucapkan salam
e. Memilai dengan pertanyaan yang mudah
f. Lakukan wawancara hingga selesai

Pada Saat Wawancara Berlangsung

1. Hormati dan hargai narasumber tanpa apriori
  • Bila bersebrangan dengan narasumber jangan terlalu ektrem dan tetap etis
  • Gunakan logika dan norma tanpa memenangkan salah satu pihak
  • Pewawancara BUKAN menginterogasi narsum
  • Tetap tenang dan jangan terbawa arus
  • Kritis dan skeptis
  • Boleh berdebat dengan rgumen yang bisa dipertanggung jawabkan, bukan debat kusir
2. Pewawancara sejajar dengan narsum
3. Tidak perlu bergumam pada saat mendengarkan narsum, misalnya: "ya, ya; he'eh"
4. Seringlah mengulang nama dan jabatan narsum
5. Jangan salah menyebut nama dan jabatan narsum

Mengakhiri Talkshow
  1. Wawancara talkshow sudah berakhir, ingatkan narasumber bahwa waktu sudah hampir selesai.
  2. Lemparkan lelucon segar/plesetan, dengan membuat narasumber tertawa kecil, kesan baik akan tercipta, begitu pula saat yang tepat untuk menutup acara.
  3. Jadikan jawaban narsum sebagai penutup, cari jawaban narsum yang menarik untuk dikutip sebelum mengakhiri talkshow.
  4. Ajukan pertanyaan tertutup yang menghendaki jawaban singkat, sebagai penegasan dan penyelesaian. 
  5. Kesimpulan singkat bersama. Namun, tidak perlu memaksakan adanya kesimpulan. Bebaskan pendengar menyimpulkan sendiri talkshow kita dengan pemahaman masing-masing. Jangan paksa pendengar mengikuti jalan pikiran kita
  6. Setelah narsum mengucapkan suatau jawaban yang meyakinkan hatinya, segera kutip sebagian, lalu tutup talkshow.


Inilah kami yang sedang menimba ilmu penyiaran. :)

-Materi pertemuan pertama Pelatihan Penyiar Goodreads Indonesia Angkatan Pertama, 2010-



Thursday, December 20, 2012

KTM UI-ku hilang!

BY ana 1 comment

sebagai seorang yang sangat memanfaatkan berbagai fasilitas kampus, kartu mahasiswa adalah barang wajib yang harus dibawa ke mana-mana. Apalagi untuk fasilitas yang hampir setiap hari saya pake, peminjaman buku di perpustakaan. sebelumnya ga pernah kebayang kalo saya sampe kehilangan kartu mahasiswa dan ga bisa minjem buku, hal itu begitu mengerikan sehingga saya ga berani membayangkannya -halah-.

Oke, jadi pada tanggal 16 November 2012, saya dan teman smp saya makan di sebuah restoran di Pondok Gede Mall. saking asiknya ngobrol dan ngegosip, saya sampe ga sadar bahwa tas yang saya taruh di bangku sebelah saya sudah raib entah kemana. bingung, panik, jelas saya rasakan. apalagi setelah nanya pramuniaga dan katanya ga ada CCTV di resto itu. sedih sih, tapi ya sudah. saya juga yang bodoh.

sebenarnya tak ada barang yang terlalu berharga di tas itu. namun tetep aja ada kartu-kartu identitas, buku perpustakaan, dan sedikit uang. Untungnya, telpon genggam ada di kantong saya, jadi tidak ikut raib.


daftar barang-barang yang hilang:
1. KTM
2. KTP
3. kartu ATM dan buku tabungan
4. buku perpus
5. buku catetan kuliah satu semester
6. tas, payung, dan beberapa pernak2 lain yang kurang penting.

setelelah berminggu-minggu, saya tak juga mengurus hal2 yang hilang itu. buku perpus saya perpanjang terus karena tak kunjung menemukannya di toko-toko buku. sampe akhirnya 3 bulan setelahnya saya baru mengembalikan buku perpustakaan.

untuk kalian yang memang lagi sial kehilangan buku perpus ui, tak usah panik. cari aja buku yang sama untuk menggantikan buku yang hilang itu. langsung bawa ke loket pengembalian perpus. buku itu nanti akan didata oleh petugas perpus. selesai deh.

untuk ktm ui, beda lagi. ini alurnya.
1. ke gedung rektorat lantai 4, terus ke loket keuangan. lapor kehilangan dan isi formulir di sana. nanti dapet surat pengantar untuk bayar penggantian ktm sebesar 100 rb
2. kamu ke BNI dengan membawa surat dan uang 100 ribu untuk bayar penggantian. bukti pembayaran akan kamu terima dari teller
3. bukti pembayaran itu kamu bawa ke Fasilkom gedung C, ruang 3berapaaaa gitu. :P kasih bukti pembayaran dan tunggu ktmnya. ktm baru kamu jadi dalam beberapa menit kok.

Ah ya, sebelumnya kamu harus minta surat keterangan kehilangan dulu dari polisi untuk mengurus penggantian kartu-kartu yang hilang. Kalo belom sempat, bisa ke pos polisi UI. Kantornya di deket pocin, dekat jalur kereta, gedung dengan cat berwarna biru. Surat keterangan hilang ini (biasanya) hanya berlaku 14 hari, jadi begitu kamu dapet surat ini, usahakan urus semua surat-surat/kartu-kartu yang hilang daripada harus minta surat lagi karena surat yang lama udah kadaluarsa.

huah, itu aja deh curcolnya. nanti-nanti lanjut lagi sama postingan yang agak bermanfaat.

Ciao! Arrivederci!

*cie, yang baru belajar bahasa itali sama spanyol* 


Monday, September 10, 2012

triana

BY ana 3 comments

dosen: (mengabsen) Triana *********!
gue: (ngacung)
dosen: u know, in Spanyol we have a city called Triana in the south of the country. Its very important for flamenco.
gue: (nyengir, sambil mencoba membayangkan gue menari flamenco)
ahooii!