Monday, June 28, 2010

Materi Pelatihan Calon Penyiar GRI 2

BY ana IN No comments

karena satu dan lain hal, maka saya akan mengeposkan materi yang dipelajari pada acara pelatihan calon penyiar GRI pada tanggal 19 Juni 2010.

Pada bulan Juni 2010 itu memang aku mencoba mempelajari hal baru: cara jadi penyiar yang baik dan benar. Pelatihan ini diakomodir oleh Goodreads Indonesia, salah satu jejaring sosial yang aku ikuti. Selama 3 hari aku dan keempat calon penyiar lainnya mendapatkan materi penyiaran oleh mbak Tristiastini Soetrisno (Tris) yang telah berpengalaman dalam bidang penyiaran di Jerman sana.

Tanpa banyak basa-basi, materi yang saat itu dibagikan akan aku bagi ke kalian. silahkan belajar dan bayangkanlah kalian adalah seorang penyiar!

TALK SHOW RADIO

Pengertian

Radio Talk Show bisa diterjemahkan pertunjukkan berbicara di radio. Karena sifatnya pertunjukkan maka ada unsur hiburan (entertaining). Namun radio talk show sering juga diartikan sebagai Radio Talk. Artinya pembicaraan di radio. Dalam konteks ini unsur hiburan bukanlah menjadi menu yang utama.

Peran Talkshow Radio

Membuka kesempatan untuk mendengarkan kata-kata sang Nara Sumber (Nar Sum) sendiri, nada bicaranya dan karakter pembawaannya.

- Apakah si NarSum sedang tersenyum saat bicara atau apakah suaranya mulai sedikit ragu-ragu atau gelisah?

- Bagi para NarSum, lebih sedikit kemungkinan kata-kata mereka akan disalahartikan, karena mereka menyampaikan sendiri ceritanya langsung kepada pendengar.

Tujuan Talkshow Radio

- Memastikan fakta

- Memperoleh ‘statemen’: Biasanya muncul pernyataan-pernyataan baru dari NarSum.

- Menggali Titik Pandang

- Mendapatkan opini yang representatif.

Caranya dengan bertanya kepada Nara Sumber untuk:

- Meminta Informasi

- Mengklarifikasi suatu hal

- Mengkonfrontasi

Syarat Talkshow yang baik

- Menjawab permasalahan sehingga tujuan tercapai

- Efektif dan efisien

Menjadi Host yang Baik

Peran Pewawancara:

- Pewawancara bertindak sebagai KATALISATOR. Si pewawancara ada untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ingin dan seharusnya diajukan oleh para pendengar.

- Sifat-sifat pribadi yang diperlukan dari seseorang pewawancara radio adalah RASA INGIN TAHU dan PERCAYA DIRI yang akan memungkinkannya bersikap gigih saat bertanya kepada NarSum.

- Membangun hubungan yang baik dengan NarSum. “Saya sangat suka dengan baju yang anda pakai.” Perkataan ini segera menciptakan atmosfir yang nyaman dan santai untuk wawancara.

Syarat Pewawancara yang baik:

- Mempunyai wawasan yang luas

- Dapat berbicara dengan baik (tidak gugup)

- Memiliki Persyaratan Dasar Jurnalistik (balance terhadap opini dan dapat berbahasa dengan baik dan benar)

- Personalitas kuat

- Well Inform dan well educated (Berpengetahuan dan berpendidikan baik)

- Menguasai ‘Body Language’ dengan baik

- Hindari martubasi siaran: kepuasan sendiri semata

Suara Pewawancara:

- Bernada menyenangkan. Membawa rasa persahabatan.

- Alami. Menunjukkan kepribadian pembicara

- Dinamis. Bertenaga dan punya kekuatan, meski barangkali tidak keras

- Ekspresif. Mengungkapkan berbagai arti dan rasa. Tidak monoton.

- Mudah didengar. Cukup keras dan jelas.

Mempersiapkan Talkshow

Sebelum Talkshow

Menentukan fokus:

Anda tidak boleh mengudarakan wawancara yang ngelantur/ tidak terfokus. Jika fokus atau sudut pandang talkshow tidak jelas, maka lakukanlah hal-hal berikut:

- Apakah topik bahasannya atau kah identitas NarSum nya yang akan menarik perhatian pendengar?

- Apakah talkshow tersebut menyajikan sebuah tema yang akan diminati secara khusus atau menyangkut kepentingan umum?

- Apakah akan membahas sebuah topik khusus atau membahas seseorang yang sedang hangat diberitakan?

- Apakah talkshow ini untuk mengungkapkan informasi baru, menjelaskan alasan-alasan konflik ataukah untuk merangkum situasi yang sedang berjalan?

- Berapa lama waktu siar yang layak untuk talkshow ini, mengingat durasi di radio yang sangat terbatas?

Menentukan topik:

Pilihlah topik sesuai dengan keingintahuan pendengar. Perhatikan halaman pertama surat kabar, hal yang baru, human interst, petualangan, konflik, misteri, kisah dramatis dan tragis, hal yang bermanfaat bagi khalayak.

Merencanakan Talkshow

- Berikan pada NarSum kesempatan untuk meluruskan kesalahan-kesalahan penting dalam catatan anda.

- Pastikan NarSum sudah memahami apa yang anda perlukan

- Pastikan semua orang yang terlibat sudah jelas tentang kapan dan dimana suatu peristiwa terjadi.

Perhatikan Tiga Unsur Utama:

- Persiapan

- Pengaturan

- Komunikasi

Persiapan:

- Bagaimana profil pendengar radio?

- Apa judul talkshow ini?

- Mengapa NarSum itu yang dipilih?

- Mengapa mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu?

- Apa yang perlu diketahui tentang si NarSum?

- Apakah harus memiliki daftar NarSum cadangan?

Pengaturan:

- Apakah talkshow akan lebih efektif jika disiarkan di ruang terbuka?

- Apakah perlu memesan peralatan khusus?

- Apa saja yang harus dilakukan untuk memastikan diperolehnya hasil suara terbaik?

- Apakah harus memiliki fokus bahasan alternatif?

Komunikasi:

- Buatlah kontrak dengan NarSum tentang aturan-aturan yang ditetapkan.

- Dengarkan dan perhatikan cara NarSum berkomunikasi. Apakah ia cocok untuk program siaran langsung?

- Jangan terlalu menyerang NarSum pada kontak pertama

- Mintalah izin kepada kedua belah pihak NarSum jika berencana membuat talkshow soal konflik

Langkah-langkah Persiapan Talkshow

- Riset materi: Agar pertanyaan mengarah.

- Menyusun struktur wawancara: Skala prioritas pertanyaan.

- Merancang ‘Questions Route’

- Menyiapkan peralatan.

- Menyusun Run down

- Membuat promo

Sebelum On Air

- Ice breaking supaya tidak demam mike bagi NarSum dan mencairkan suasana

- Jelaskan Run down

- Jelaskan alurnya

Pada saat On Air

- Beritahu kepada NarSum akan on air

- On Air: Opening Tune

- Salam dan sampaikan inti masalah yang akan dibahas

- Perkenalkan kepada pendengar nasa sumber yang hadir dan sebutkan jabatannya sambil mengucapkan salam

- Mulailah dengan pertanyaan awal yang mudah

- Lakukan wawancara hingga selesai

Pada saat wawancara berlangsung

1. Hormati nara sumber

- Hargai dan hormati NarSum tanpa apriori

- Berseberangan dengan NarSum namun tidak extrem dan tetap etis

- Gunakan logika dan norma tanpa memenangkan salah satu pihak

- Pewawancara bukan menginterogasi NarSum

- Stay cool dan jangan terbawa arus

- Kritis dan Skeptis

- Boleh berdebat untuk melontarkan argumen yang dapat dipertanggungjawabkan namun

- Bukan debat kusir

2. Pewawancara sejajar dengan NarSum

- Karena dia wakil publik jadi jangan berhamba sahaya terhadap NarSum

- Dengan posisi seperti itu kita dapat menanyakan hal penting, valid dan meminta jawaban yang jujur. Pewawancara lah kendali jalannya talkshow.

3. Tidak perlu bergumam pada saat mendengarkan NarSum: Ya ya, he’ eh.
4. Seringlah mengulang nama, jabatan NarSum.
5. Jangan salah menyebut nama atau jabatan NarSum.

Mengakhiri Talkshow

1. Waktu talkshow sudah berakhir

Dengan lugas ingatkan NarSum bahwa: Waktunya sempit dan waktu juga yang memisahkan kita, sehingga wawancara mau tidak mau harus diakhiri.

2. Lemparkan lelucon segar/ plesetan

Buatlah kesan baik menjelang akhir wawancara dengan membuatnya tertawa kecil, dan ini menjadi salah satu waktu yang tepat untuk mengakhiri wawancara.

3. Jadikan jawaban NarSum sebagai penutup

Dimana kira-kira jawaban NarSum yang menarik untuk bisa dikutip dan mengakhiri talkshow.

4. Ajukan pertanyaan tertutup yang menghendaki jawaban singkat

Setelah jawaban singkat NarSum selesai, akhirilah wawancara. Ini juga sekaligus menegaskan pendapat NarSum tersebut.

5. Kesimpulan singkat bersama

Mengakhiri wawancara dengan didahului mencapai kesimpulan singkat (bersama NarSum) setelah menginformasikan sebelumnya dengan NarSum. Setelah NarSum membenarkan, atau menambah sedikit kesimpulan lagi, segeralah berpamitan untuk mengakhiri wawancara.

Apakah perlu kesimpulan?

Sebaiknya, tidak usah! Bebaskan pendengar menyimpulkan sendiri talkshow kita dengan pemahaman masing-masing.

Jangan paksa pendengar untuk mengikuti jalan pikiran kita!

6. Setelah NarSum mengucapkan suatu jawaban yang meyakinkan hatinya, segera kutip sebagian, lalu akhiri talkshow.


Untuk info, sebenarnya kami berlima, para calon penyiar GRI telah siaran terlebih dahulu sebelum mendapat pelatihan ini. kami siara di RRI Pro 2 (105 FM) setiap hari Minggu di awal bulan. (sekalian promosi :P)